Tulisan Yang Hangat

Tulisan yang hangat terlepas dri kemunafikan, tercipta karya-karya yang membangun, tujuan dari pribadi yang terbangun.
Tidak hanya sebatas asap yang muncul, tapi api yang berkobar membakar. Membakar semangat-semangat baru, yang lama
tertimbun tanah. Tanah gersang menimbun harapan baru.
Kasihan mereka yang menanam, kasihan mereka yang tertimbun.
Tak dapatmelihat hasil, tak dapat tumbuh berkembang. Tetesan air mata tak dapat menyuburkan, tetes air mata malah bisa mematikan.
Bukan air mata yang harus dikeluarkan, tapi tangan kita yang dapat mengusap air mata.
Karna tulisan terwujud dari tangan yang bergerak,
bukan angan-angan,
dan juga bukan air mata.

Jangan Kecewa, Rio ...

Aku membaca sebuah informasi lowongan pekerjaan yang tertempel di mading kampus.
Di situ tertulis sebuah persyaratan untuk menjadi salah seorang karyawan haruslah mempunyai gelar S1. Akupun
tertunduk lesu membacanya, karena saat ini aku masih belum memiliki gelar apapun.
Namun hati kecilku berkata, "tenang rio, suatu saat kau bukanlah menjadi orang yang membaca tulisan seperi itu (lowongan pekerjaan), namun kau sendiri yang akan membuat tulisan seperti itu untuk orang seperti kau yang saat ini."